2024-08-29

PJ GUBERNUR SULSEL PROF ZUDAN SAMBUT HANGAT KUNJUNGAN SEKJEN MUI PUSAT

MAKASSAR - Pj Gubernur Sulawesi Selatan Prof Zudan Arif Fakrulloh, menyambut langsung kedatangan Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI) Pusat, Buya KH Amirsyah Tambunan bersama rombongan, di Rumah Jabatan Gubernur, Makassar, Rabu, 28 Agustus 2024.

Silaturahmi rombongan Sekjen MUI bersama Penjabat Gubernur Prof Zudan ini sekaligus dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (Monev) ke MUI Sulsel secara rutin sebagai penilaian kinerja dan program kerja MUI Sulsel selama setahun.

Prof Zudan sangat mengapresiasi kehadiran para pengurus MUI, terutama Sekjen MUI Pusat. Menurutnya, ketika rumah didatangi oleh para ulama, maka hal-hal buruk akan terusir dan hanya kebaikan yang tersisa. 

“Terima kasih Buya, ini membahagiakan saya, bapak dan ibu dapat ditengok langsung,” kata Prof Zudan. 

Prof Zudan berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan MUI agar program-program organisasi dapat berjalan dengan baik. Terkait dukungan tersebut, akan diberikan hibah. Untuk tahun depan di 2025, telah disiapkan hibah keuangan Rp1 miliar dan hibah kegiatan Rp1 miliar sekaligus untuk perbaikan kantor.

“Pada rapat kemarin, kita siapkan di (Anggaran) Perubahan yang bisa digunakan oleh MUI,” kata mantan Kepala Biro Hukum Kemendagri yang juga turut berperan menyusun Perpres Bantuan Pendanaan MUI yang dikeluarkan pada tahun 2024, pendanaan dapat berasal dari APBD. 

Prof Zudan berharap agar pemerintah dan MUI dapat terus menjalin kolaborasi yang erat, karena hal itu sangat penting sebagai pilar untuk menjaga umat dan ketauhidannya.

“Saya senang sekali, bapak dan ibu masih bersedia, rela hati mengurus umat dengan menebar risalah dengan penuh kasih sayang, cinta,” ucapnya.

Di sisi lain, Sekjen MUI Pusat, Buya Amirsyah Tambunan, mengapresiasi sambutan hangat Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan.

Dia menyampaikan bahwa suatu negeri yang baik dapat dilihat dari kondisi ulama dan pemimpinnya (umara’). Buya Amirsyah juga berpesan agar Pj Gubernur Sulsel memperhatikan kebutuhan para ulama, karena ulama dan umara’ adalah mitra yang saling membutuhkan.